Sunday, November 12, 2006

Wonder Why...

Kenapa mesti memaksakan diri kalo emang nggak bisa???
Kenapa mesti bandel padahal elo tau lw nggak bakalan ngasilin sesuatu yang bagus dari itu???
Kenapa mesti ngotot walopun lw tau batas ke-bisa-an elo belum mencapai standar yang seharusnya???
Kenapa mesti sok di saat effort yang elo keluarin will make no-more-difference???

Kenapa???

KENAPA.....!!!???



Salah satu materi yang gw inget terus dari bahan mata pelajaran PPKN semasa SMU dulu adalah "terdapat tiga sifat dasar dari seorang manusia: 'Ratio', 'Defentio', dan 'Gloria'." Mungkin ini adalah satu dari beberapa sumber pembentuk opini kode etik ala CLSS (yang keabsahan dasar filosofisnya, tentu saja jamak dengan perdebatan!).


Ratio : Satu dan cuma satu perbedaan yang bikin manusia 'merasa' dirinya lebih dari makhluk hidup lainnya, yaitu kemampuan berasio dan menggunakan akal budi (penjabarannya terdeskripsi pada trilogi "Cipta, Rasa, dan Karsa"). Benarkah itu? Wah nggak juga bosss! Kalo bener pake rasio, masa sih seseorang rela ngorbanin banyak hal (even everything) bwt orang lain (entah siapakah dia dan siapapun mereka) dengan imbalan benefit 'n return yang jauh dari kejelasan (bahkan sering with negative level expected return!). Satu dan satu hal sering banget jadi justifikasi abnormalitas ini: CINTA!!! Oh, now you're debating on that, aren't you???

Defentio : Manusia adalah makhluk dengan harga diri (bahkan sering diikuti dasar argumentasi landasan filosofis teologi... Hmmm, jgn nitik berat di situ dulu d). (Salah satu) Implikasi utamanya, pembenaran dan pembelaan diri adalah keadaan yang tak perlu lagi diragukan keterjadiannya... Apapun itu, bagaimanapun keadaannya, di manapun keberadaannya, siapapun pelakunya, kapanpun kejadiannya, bahkan kenapapun sebabnya... semua dengan mudahnya dibalik, dijungkir, diubah, diganti, dan ditransformasi!!! Kalau semuanya berdefensia, siapakah yang rela berfakta??? Aneh!

Gloria : Kepuasan jelas bukanlah sebuah produk nyata, melainkan sekedar realita sementara, yang menjebak dan memperdaya makhluk dengan nama latin homo sapiens ini menuju ketidakpastian yang justru lebih tidak kentara... 'Mencapai sesuatu' bisa jadi faktor terbaik yang memotivasi, namun banyak fakta berbicara bahwa kaki yang menapak puncak gunung tertinggi, hanya akan menambah kekecewaan bagi mata yang dahaga akan jauhnya sang semesta! Masih ingin jadi sang-... (dipersilahkan isi sendiri) ??? Tanya Kenapa... dan yang paling penting... Tanya ken Apa (untuk sesudahnya)???


Perjalanan ini masih sangat panjang, tapi sebuah hal baru jelas telah diketahui... Alam memiliki caranya sendiri, selama ribuan tahun, bahkan ribuan abad... Dan demikian seterusnya hingga ribuan tahun, dan ribuan abad ke depan... Menjadi kalkulan (gw gak mo tulis spekulan, tar konotasinya sama dengan penjudi! Judi tuh haram katanya...) masa depan mungkin bukan profesi terbaik di alam semesta, tapi setidaknya tidak sedikit pelajaran yang bisa dipetik darinya... Kebijaksanaan bukanlah kebijaksanaan jika tidak mampu mengakui kekurangbijaksanaannya...

Kadang perlu berubah... Dan kadang, lebih perlu lagi untuk mengakui, bahwa perubahan, bukanlah sang solusi...



~Kebohongan terbesar di dunia ini bukanlah penipuan dengan skala luar biasa, melainkan pengulangan tanpa akhir akan hal-hal yang setengah benar...~

1 comment:

Roclus said...

Mata Bengkak gara2 Statek??? Hmmm, sebuah kenikmatan memilukan yg dulu juga gw alami... Penyiksaan 6 bulan tanpa henti... Ujung2nya "C" Juga... X(


Tentang justifikasi, well postingan ini ditulis di tengah malem, lagi galau banget, n heran ama homo sapiens yang bener2 udah jauh dari kodratnya... Pertanyaan 'kenapa' mgkn terlalu sering terucap, tanpa dibarengi kinerja nyata yang seharusnya...

Malam itu, gw cuma pingin jadi orang malas yang kembali bertanya..... Kenapa.....


~Bwt KurTen : Nggak ada apa-apa...~