Akhirnya, tibalah kami di pos kedatangan di Parigi, Sukabumi. It's the SD and it hasn't change alot from the last year... Bergeletakan seperti anak-anak pengungsi tsunami, semuanya langsung selonjoran dengan posisi sekenanya di pekarangan SD tersebut. Nggak berapa lama, si Sonia n Nindy langsung dengan girangnya menawarkan lunch tradisional mahasiswa (nasi warteg ala Shinta Kutek). Kenapa mereka girang? Karena kalo gak dimakan sekarang, berarti mesti dibawa ke atas (ke puncak bukit perkemahan), and that means more physical effort from them... Sooo, dipaksa makanlah kami-kami ini (gw sendiri lagi mual-mual tuh, masih mabok dari tronton). Kata si Dessy makanannya enak dan cukup terasa bumbunya (what??? gimme a break, gak juga tuh, dasar lidah sensitif kali ya yayangku itu;p)
After the lunch, para peserta baru menyadari satu hal, panitia belum (baca: nggak) menyiapkan air minum). Sooo, bergeraklah kami masing-masing mencari sumber air mandiri di warung-warung terdekat. Tidak terkecuali gw n Dcy. Gw sih nyantai aja milih warungnya, nemu aer minum pun santai-santai aja (dapet yang mereknya 'Qua' lhooo). Nah, si Dcy justru lebih pemilih dari gw, n she didn't trust that quite 'unique' brand. Jadi, berjalanlah kami berdua menjelajah warung-warung berikutnya sampai menemukan brand yang lebih dapat dipercaya. Finally, ditemukanlah sebuah warung yang menjual Aqua botol 600mL (Rp 1.500,- pula!!! Tolong ya, secara banget tuh).
Lalu......
No comments:
Post a Comment