Sunday, September 12, 2010

Tahan Menderita

Kemarin sore, tiba-tiba saja teringat materi pelajaran KN/KP (Kenusantaraan dan Kepemimpinan) jaman SMA dulu (sebuah SMA terpencil di Lembah Tidar nan sunyi).

Waktu itu sudah kelas 3, dan ujian cawu II.
Entah mengapa, semangat menghapal untuk mata ujian yang satu ini lagi menggebu-gebu-nya. Salah satu alasan yang aku ingat, ingin coba dapat nilai 100 (mantap!).
Bermacam-macam materi dibuat daftar ringkasannya, daftar poin-poinnya, dan flowchart-nya. Pokoknya rela begadang dan niat abizzz...
Well, the final result akhirnya memang tidak dapat 100 :(. Kalau ndak salah, 'hanya' dapat 94 atau 96 gitu. Tapi ada kepuasan sendiri dalam mengejar nilai itu...

Back to the present, apa yang ingin aku coba sharing adalah salah satu poin nilai seorang pemimpin. Namanya pemimpin, nilai-nilai yang dia punya pastinya positif semua lah ya. Lupa lengkapnya apa aja, tapi satu poin jadi trade-mark dan membekas tersendiri : TAHAN MENDERITA.

Pertama baca, wah apa lagi neh? Serem amat sih? Menderita, Loe aja kali!
Tapi, setelah permenungan dan pemikiran yang lebih lama dan mendalam, memang satu poin ini yang bikin unik seseorang.

Mari ambil satu contoh sederhana, kalau ada dua orang yang punya kemampuan kurang lebih setara, berkompetisi, lalu salah satu lebih unggul, apa yang membedakan?
Salah satu jawaban yang logis adalah karena si unggul itu melakukan sesuatu yang 'lebih' daripada yang tidak unggul.



Apa yang membedakan cowok dengan flat stomach dengan cowok yang 'family-pack'?
Simple, yang flat rutin sit-up tiap pagi dan sore, sementara yang 'packers' langsung santai dan beristirahat :p

Simple-nya : Tahan menderita.



Apa yang membedakan salesperson yang baik dan yang kurang baik?
Simple, yang satu mengorganisir pekerjaannya dengan baik, mengefisiensikan sales flow-nya, dan rajin. Sementara yang satunya, just let it flow...
Yang rajin tahan untuk melakukan satu call lagi. Satu saja call lagi. Dan satu call lagi. Sedangkan yang satunya, sudah memikirkan pulang, walaupun masih jam setengah empat dan bell ceklokan baru berbunya satu setengah jam lagi.

Simple-nya : Tahan menderita.



Apa yang membedakan orang yang baik dan yang kurang baik?
Simple, yang satu mau membantu orang lain. Sedangkan yang satunya lagi tidak.
Semua orang pasti punya masalah. Semua orang pasti punya alasan. Tapi hanya mereka yang bisa menahan diri dari kenikmatan quo-status lah yang benar-benar punya nilai lebih.

Simple-nya : Tahan menderita.



Well, ini sekedar pemikiran yang muncul kembali, setelah lama ter-endap.
Munculnya juga waktu mau mulai lari sore.
The end result of yesterday's jogging, waktu sudah mau menyerah, I keep saying to myself : "Tahan menderita! Tahan menderita! Tahan!"
Lumayan berhasil.

Bisa dicoba :)


------------------------


Btw, kalau-kalau saja sedang galau dan mulai lupa untuk apa 'ini', put your source of motivation!
Buat daku, it's my family...














Dan tentunya, si Cantik.. :)

No comments: